Insiderock – Ada banyak jenis usaha bisnis, salah satunya adalah bisnis MLM atau Multi Level Marketing. Bisnis MLM ini bukanlah hal baru, itulah sebabnya banyak perusahaan yang menggunakan sistem perdagangan MLM.
Alasannya tentu saja karena dianggap menguntungkan bagi perusahaan. MLM adalah skema piramida, jadi ada istilah dalam MLM yaitu anggota upline atau anggota downline.
Apa Itu Bisnis MLM?
Bisnis MLM adalah strategi pemasaran rantai atau multi-level, di mana tenaga penjualan yaitu penjualan tidak hanya dibayar untuk penjualan yang mereka lakukan, tetapi mereka juga mendapatkan bayaran untuk penjualan dari penjualan lain yang dia rekrut.
MLM juga dikenal memiliki skema piramida sebagai sistem penjualan. Dalam skema piramida, ada istilah keanggotaan “upline” dan “downline”, yaitu ketika orang menjual produk sesuai urutan rekrutmen atau pendaftaran. Untuk member upline, perlu mencari member downline sebanyak mungkin untuk mendapatkan bonus dan pendapatan ganda. Sedangkan downline member adalah tenaga penjual yang direkrut oleh upline member.
MLM juga dapat diartikan sebagai konsep pemasaran dengan menawarkan konsumen dan pelanggan kesempatan untuk terlibat sebagai penjual dan mendapatkan keuntungan melalui jalur kemitraan MLM.
Dalam bisnis MLM, semakin banyak anggota atau member yang berpartisipasi maka cakupan bisnis MLM akan semakin luas. Dengan demikian Anda dapat meningkatkan omset perusahaan dan menghasilkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, perusahaan MLM akan bersedia memberikan komisi anggota untuk berhasil merekrut anggota baru.
Selain istilah MLM, bisnis ini juga dikenal dengan istilah penjualan piramida, pemasaran jaringan, pemasaran berantai, pemasaran jaringan, pemasaran multigenerasi, dan pemasaran satu tingkat.
Selain pengertian MLM secara umum, berbagai pakar juga mengemukakan pendapatnya tentang pengertian MLM. Seperti Muslich, Sabiq, Yusuf dan Clothier yang membahas definisi MLM.
Muslich berpendapat bahwa MLM adalah sistem pemasaran modern yang dilaksanakan melalui jaringan distribusi dan dibangun secara berkesinambungan dengan memposisikan pelanggan dan tenaga pemasaran.
Sementara itu, Sabiq berpendapat bahwa MLM merupakan metode bisnis alternatif yang memiliki hubungan dengan pemasaran dan distribusi dan dilakukan pada beberapa level atau biasa disebut dengan upline dan downline.
Sementara itu, Yusuf berpendapat bahwa pemasaran jaringan atau MLM adalah pemasaran jaringan di mana banyak orang melakukan proses pemasaran produk dan layanan.
Clothier berpendapat bahwa MLM adalah metode penjualan barang langsung ke konsumen, melalui jaringan distributor independen yang memperkenalkan distributor lain. Menurut Clothier, pendapatan MLM bisa berupa keuntungan retail, keuntungan grosir, dan pembayaran tambahan berdasarkan total penjualan grup yang telah dibentuk distributor.
Tujuan Bisnis MLM
Bisnis MLM memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh bisnis dan setiap anggota yang bergabung. Salah satunya adalah untuk mendapatkan keuntungan, sehingga Anda bisa mendapatkan pengembalian modal yang dikeluarkan dalam bisnis MLM tersebut.
Selain itu, metode bisnis MLM juga diklaim dapat meningkatkan keuntungan bisnis dengan dua peristiwa, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan Pendapatan Bisnis dapat meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan laba dan volume penjualan.
2. Pengurangan Pengeluaran Ada dua cara perusahaan dapat menekan pengeluarannya, yaitu dengan mendekatkan produk kepada pelanggan, sehingga biaya pengiriman yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi. Kedua, rekrut tenaga penjual berdasarkan komisi yang diberikan.
Sistem perdagangan MLM memiliki tujuan yang sama dengan sistem pemasaran lainnya. Sama seperti sistem pemasaran lainnya, MLM juga menghasilkan keuntungan dan mencapai kesuksesan objektif di mata bisnis dan anggotanya.
Baca juga: