Menapaki Air dengan Doa – Refleksi Indah tentang Doa Kristiani

Sepanjang sejarah, doa umat percaya telah menghasilkan kebangkitan rohani yang sangat luar biasa, di mana ratusan bahkan ribuan jiwa diselamatkan dalam sekejap. Doa sungguh memiliki kuasa yang tidak terbatas, yang mampu mengubah hati manusia dan membuat mujizat terjadi di tengah situasi yang mustahil.

Dari mulut para rasul dan martir gereja mula-mula, tumpahlah doa iman yang begitu menggugah hati. Kemudian para reformator seperti Martin Luther mengajarkan kita mendoakan Firman Tuhan agar dapat tersebar ke seluruh penjuru bumi. Tongkat estafet itu kini ada di tangan kita. Sudahkah kita menjalankan mandat mulia ini dengan penuh setia? Marilah kita belajar berdoa.

Doa selalu mempunyai tempat spesial bagi jemaat Yesus. Lewat doa, kita mengalami keintiman yang mesra dengan Tuhan dan juga melihat pergumulan iman. Doa bagaikan tangga yang menghubungkan bumi dengan sorga.

  • Doa Penuh Pergumulan

Beberapa doa dalam Alkitab begitu dramatis, misalnya doa Musa dalam Keluaran 32 ketika bangsa Israel berbuat dosa dengan menyembah anak lembu emas. Doa Musa yang begitu mengusung pergumulan tersebut mencegah bangsa Israel dimusnahkan Tuhan.

Kita juga bisa lihat doa Yesaya dalam Yesaya 6. Ia merasa tidak layak di hadapan Tuhan yang kudus dan doanya begitu menyentuh hati Tuhan. Doa-doa ini menunjukkan bukan hanya pergumulan para tokoh Alkitab, tetapi pergumulan Tuhan sendiri atas umatNya.

Doa boleh jadi penuh luapan emosi dan pergumulan, tetapi itu justru menunjukkan keintiman hubungan kita dengan Bapa di surga.

  • Doa seperti Berjalan di atas Air

Kisah Yesus berjalan di atas air dalam Matius 14:22-33 bisa menjadi ilustrasi indah tentang doa Kristen. Ketika doa, kita seolah berjalan di atas air, di mana kita harus tetap fokus kepada Tuhan, kalau tidak kita bisa tenggelam! Murid-murid Yesus yang tadinya kuatir melihat Yesus berjalan di atas air menuju ke perahu, namun begitu Petrus minta juga berjalan di air, ia malah mencelup karena pandangannya teralih dari Yesus. Sungguh kisah yang indah.

Lewat doa kita seolah “berjalan di atas air” menuju hadirat Tuhan, tetapi kita juga rentan jatuh dalam ketakutan dan keraguan bila pandangan kita beralih dari Dia.

  • Doa yang Menyelamatkan dan Menguatkan

Dalam Matius 14, doa Petrus sederhana saja, “Tuhan, tolonglah aku!” Namun Yesus segera menolongnya. Tuhan kita begitu penuh kasih dan siap menolong kita di saat kita berdoa kepada-Nya.

Doa orang Kristen yang jujur dan tulus, sesederhana apapun, sungguh menyentuh hati Bapa di Sorga. Lewat doa kita datang kepada Tuhan dalam kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Namun Dia dengan kasih karunia-Nya menolong dan menguatkan kita. Betapa indahnya doa yang membuat kita semakin erat kepadaNya!

  • Menjalani Hidup dengan Doa

Doa bagaikan denyut nadi dalam tubuh orang percaya. Begitu penting dan menentukan irama hidup kerohanian kita sehari-hari. Tanpa doa, iman akan mati kering bagai pohon cemara tak berdaun di tepi jalan.

Namun dengan doa, kita akan subur bagai pohon zaitun di dekat perigi air kehidupan (Mazmur 52:8). Marilah kita setia berdoa dan bermadah, mendekat senantiasa pada takhta kasih karuniaNya. Biar Tuhan hadir dalam setiap langkah hidup kita.  Dengan begitu kita akan tetap teguh berjalan di atas setiap “ombak” dunia ini.

Demikian refleksi sederhana tentang indahnya doa bagi jemaat Kristus, semoga menguatkan langkah kita di jalan Tuhan.